oleh

Satgas Covid-19 Larangan Mudik Bagi Masyarakat Bengkulu

Bengkulu.seribufakta.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo tegaskan larangan mudik bagi masyarakat Bengkulu.

Dirinya meminta agar tidak memaksakan diri untuk mudik ke kampung halaman pada Hari Raya Idul Fitri pada tahun ini. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi lonjakan kasus poasitif covid-19 di Provinsi Bengkulu, 16/4/2021.

Terlebih lagi lonjakan kasus  covid- 19 di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan setelah adanya warga yang memaksakan diri untuk pulang ke kampung halaman.

“Jangan memaksakan mudik dan jangan remehkan pandemi covid-19. Bagi usia muda tidak mengetahui kalau membawa gejala covid-19, namun bagi keluarga di desa, pada usia renta ini jadi sangat mematikan,” kata Doni saat melakukan kunjungan kerja di Provinsi Bengkulu.

Doni juga menilai, kelonjakan kasus juga terjadi pada tenaga medis dan terjadi usai idul fitri. Dirinya juga menambahkan, sebagai warga negara yang baik, Doni mengajak agar masyarakat Bumi Rafflesia yang ada di perantauan agar mampu menahan diri tidak mudik dan memberi contoh kepada yang lain agar ikut aturan pemerintah dalam rangka mengendalikan angka COVID-19 di Tanah Air.

“Kuncinya adalah bersabar. Tahun lalu di Bengkulu sebelum lebaran, kasusnya relatif rendah sekali. Tetapi setelah lebaran kasusnya meningkat,” sambungnya.

Lebih lanjut, saat ini kasus aktif COVID-19 secara nasional sudah sangat baik, sementara kasus global menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengalami kenaikan hingga 9 persen dan angka kematian global naik 5 persen.

Dari data WHO, beberapa negara di dunia bahkan mengalami peningkatan kasus akhir-akhir ini, meskipun beberapa negara tersebut sudah melaksanakan program vaksinasi bagi masyarakatnya. Sedangkan dari data Satgas Penanganan covid-19 nasional, kasus covid-19 di Indonesia mengalami penurunan sebesar 14,2 persen pada pekan ini dari pekan sebelumnya.

“Kasus kita secara nasional sudah sangat baik sekarang. Sementara di negara lain mengalami peningkatan yang luar biasa. Angka kematiannya tinggi kasus aktif hariannya juga sangat tinggi sekali padahal banyak negara yang sudah vaksin,” tutup Doni Monardo.(Adv)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *