Air Dikit.seribufakta.com – Proyek Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat(Pamsimas) yang ada di beberapa titik kabupaten Mukomuko mangkrak dan tidak ada azaz manfaatnya buat Masyarakat Desa setempat.
Padahal Pamsimas adalah salah satu Program yang di laksanakan oleh Pemerintah Indonesia dengan dukungan Bank Dunia dan Program ini di laksanakan di wilayah pedesaan dan pinggiran kota,yang perlu kita ulas dan kita ketahui bersama,bahwa sumber dana Pamsimas bersumber dari Pemerintah Pusat,Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa melalui APBN,serta kontribusi masyarakat yang di dukung oleh Pinjaman Luar Negeri(PLN)dari Bank Dunia dan Dana Hibah.Pamsimas di kelola oleh Kelompok Pengelola Sarana Prasarana Air Minum dan Sanitasi(KPSAMS) melalui Kelompok Keswadayaan Masyarakat(KKM)yang berpedoman pada tupoksi Satuan Pelaksana(Satlak).
Dengan adanya Pamsimas di harapkan masyarakat bisa mengakses pelayanan Air minum dan Sanitasi yang berkelanjutan serta meningkatkan penerapan prilaku hidup bersih dan sehat tetapi sangat kita sayangkan keseriusan dan perhatian serta kepedulian Pemerintah untuk mengadakan Program Pamsimas justru banyak di manfaatkan oleh oknum-oknum tertentu dan di duga untuk ajang korupsi serta mencari keuntungan pribadi dan kelompok.
Khusus di wilayah Kabupaten Mukomuko ini,kita ambil contoh seperti yang telah terjadi di Desa Air Kasai Kecamatan Air Dikit Kabupaten Mukomuko.Pelaksanaan Pamsimas yang di bangun pada tahun 2020(tertera di papan merk) sampai saat sekarang ini belum bisa di rasakan azaz manfaatnya oleh warga masyarakat.Hal tersebut sebenarnya sangat di tunggu-tunggu oleh warga masyarakat,tapi harapan masyarakat ahirnya pupus sudah dan menjadi menjadi kekecewaan karena faktanya pekerjaan Pamsimas tersebut mangkrak.
Hal tersebut di benarkan oleh beberapa warga masyarakat(tidak mau di sebutkan nama)Desa setempat yang kecewa kepada awak media ini,kami selaku warga masyarakat sangat-sangat kecewa terhadap kinerja pelaksanaan kegiatan Pembangunan Pamsimas tersebut.
Program Air jernih yang kita gadang-gadang/kita harapkan bisa kita nikmati nyatanya hanya mimpi karena pekerjaan tersebut sampai saat ini masih mangkrak.kamis(14/4/2022) Wajib kita ketahui bersama,anggaran pembangunan Pansimas tersebut menelan biaya yang tidak sedikit yakni yang dari APBN mencapai Rp.217.000.000,dana ini mencapai Rp.49.600.000,dana ini cash mencapai Rp.12.400.000,dana tersebut di kelola oleh KKM Tirta Kasai dan Satlak.guna mendapatkan informasi yang Valid,maka awak media ini mencoba meminta keterangan kepada mantan Eko Mudiyanto selaku Pj.Kades Air Dikit kecamatan Air Dikit beberapa hari lalu Via Wa dan beliau menjelaskan saya yang saat pelaksanaan pembangunan Pamsimas tersebut menjabat Pj.Kades Air kasai,tidak terlalu tahu-menahu.
Masih dengan Eko pada tanggal 06 januari 2022, sudah kami layangkan kepada KKM dan Satlak, surat terkait Pertanggung jawaban Keuangan dan serah terima Pembangunan Pamsimas tersebut kepada Pemdes setempat tetapi sampai saya tidak lagi menjabat Pj.Kades Air kasai,surat yang kami layangkan sama tidak di indahkan.kata Eko.
Sementara itu Sofia selaku ketua KKM yang notabene saat sekarang ini menjabat Kades Air kasai kecamatan Air Dikit saat di konfirmasi terkait pembangunan yang mangkrak beliau hanya menjawab dengan singkat.Silahkan datang saja ke kantor,biar jelas dan kami tunggu dengan pengurus.kalau di Wa takutnya tinggal tulisan dan bisa salah arti.katanya.tidak sampai di situ,Andi selaku Koordinator lapangan juga tak luput dari pertanyaan terkait Pelaksanaan pembangunan Pamsimas yang mangkrak tersebut dan Andi mengatakan kepada awak media Sf via Wa.kalau kegiatan sudah selesai semua mas?kalau untuk di manfaatkan ya tergantung warga sama pengurusnya mas,kalau kami dari pendamping Pamsimas cuma pendampingan dalam prmbuatan menara dan pendampingan dalam pemasangan pipa induk.untuk distribusi kerumah warga itu balik ke warganya dan saat ini saya tidak pendamping Pamsimas lagi mas.(seakan-akan mau lepas tangan).ujarnya.untuk di ketahui,masalah terkait Pamsimas Mangkrak sudah masuk dan di tangani pihak Tipikor Polres Mukomuko.(bersambung).
Komentar