oleh

Diduga Kades Desa Margo Molyo, Ambil Alih Terkait Pembelian Sapi Bumdes tahun 2020

Kaur.seribufakta.com – Diduga kades(masuda) desa Margo Molyo ambil alih terkait pembelian sapi melalui bumdes, masyarakat resah.

Anggaran dana desa tahun 2020 desa margo molyo kecamatan padang guci hulu Kabupaten Kaur diduga 40% lebih dikafer melalui bumdes artinya kisaran diangka Rp. 400.15.000.000,(Empat ratus lima belas juta rupiah) yang dianggarkan untuk bumdes.

Kamis 04/02/2021 media ini seribufakta.com ingin konfirmasi terkait adanya keresahan masyarakat Margo Molyo, tentang pembelian sapi yang diduga di ambil alih oleh kades Masuda.

Pada akhirnya wartawan media ini menemui kades dirumahnya, ternyata kadesnya tidak dirumah, yang ada hanya istrinya saat ditanya media ini kemana pak kades, istrinya cuma menjawab singkat belum pulang masih diluar.ucap istrinya.

Akhirnya media ini pamitan untuk konfirmasi sama ketua bumdes
Porwowayudi( Por ).

Setelah sampai dirumah ketua bumdes media ini menanyakan terkait pembelian sapi yang dianggarkan melalui dana desa(DD) tahun 2020, Porwowayudi yang sehari-harinya sering dipanggil Por ini menjelaskan secara detael.

Kami ada kontrak kerja dengan pak Masuda selaku kades ucap ketua bumdes,begitu ditanya kontrak seperti apa ketua bumdes menjelaskan contohnya gini, bapak punya proyek, saya meminta proyek sama bapak yang kata-kata tersebut dikembalikan pada yang menanyakan artinya kami ada kontrak kerja sama pak Masuda selaku Kades, ucap ketua bumdes.

Saat ditanya awak media, informasi masyarakat, terkait pembelian sapi yang anggarannya dananya Rp. 400.15.000.000,(Empat ratus lima belas juta rupiah) ketua bumdes membenarkan.

Lebih lanjut, ketua bumdes atau dipanggil Por menjelaskan pada awak media untuk sapinya sudah ada sekarang 15 ekor, sisanya 20 ekor lagi.
kalau 20 ekor sapi ini tidak dibelikan sama pak kades Masuda .Ucap ketua bumdes.

Saat ditanya harga sapi per ekornya, ketua bumdes Por mengatakan, kalau untuk harga kami tidak mengetahui. ucapnya.

kalau melihat sapi yang dibeli kades Masuda ketika awak media, melihat dari 15 ekor sapi yang dibeli kades tesebut diperkirakan kisaran 4-5 juta per ekornya dan diduga terindikasi mark up.

Saat ditanya siapa yang belikan? ketua bumdes menjawab dengan singkat, saya tidak tahu pak Masuda kah? atau orang lain, kami hanya terima dilokasi.

Kalau dari penjelasan ketua bumdes ini, diduga kades benar – benar mengambil alih fungsi ketua bumdes yang secara regulasi ketua bumdes dan anggota yang membeli sapi tersebut, yang seharusnya pak masuda selaku kades hanya mengetahui dan menyetujui demi kesejahtraan masyarakat, bukan sebaliknya.

Pertanyaannya:ada apa sehingga pak kades yang ambil alih fungsi ketua bumdes?.

Ya kalau melihat dan mendengar dari narasumber inisial(wn) terkait bangunan rabat beton 2020 memang benar rabat beton diduga asal jadi.(Mark Up.)

Bagaimana tidak, setelah awak media melihat kelokasi rabat beton 2020, bersama narasumber(wn). benar saja bangunan rabat beton dengan panjang 80 meter, lebar 3 meter, tebal 15cm benar adanya bangunan tersebut dikerjakan tanpa moulen, dan juga tanpa koral bersih, juga tanpa dipasang papan merek. menurut narasumber.(wn).

Jadi? kalau berpedoman dengan bangunan rabat beton, wajar saja terkait pembelian sapi ini diduga mementingkan kelompok, golongan dan pribadi.

Berharap pada pihak insfektorat melakukan pengauditan ulang, terkait pembelian sapi 2020 sampai hari ini hanya 15 ekor.
sementara 2020 sudah lama berakhir.

Dan pada penegak hukum kejari dan polres kaur bisa memproses adanya dugaan MARK UP dana desa tahun anggaran 2020.( Samsudin )

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *