oleh

Direktur Baru:Masyarakat Menaruh Harapan Besar

Bengkulu.seribufakta.com – Masyarakat Provinsi Bengkulu menaruh harapan besar sejak RSUD M Yunus memiliki direktur utama baru dari kalangan profesional. Permasalahan layanan, sinergitas SDM hingga kemandirian keuangan yang selama ini kerap menjadi sorotan publik bisa teratasi dengan baik. Namun, harapan publik itu nampaknya belum terpenuhi,(14/01/2023)

Menilisik laporan keuangan RSUD M Yunus Bengkulu tahun 2022, target pendapatan yang diproyeksikan senilai Rp 110 M gagal tercapai. Pendapatan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Bengkulu ini hanya mampu terwujud Rp 102,1 M atau hanya 92,85 persen.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan laporan pendapatan tahun sebelumnya yang melampaui target. Tahun 2021, manajemen RSUD M Yunus menargetkan pendapatan Rp 100 M dan tercapai Rp 132,1 M atau 132 persen lebih.

Angka pendapatan RSUD M Yunus Tahun 2022 masih didominasi kegiatan rutin; BPJS senialai Rp 81,8 M, dana bantuan Covid-19 yang mencapai Rp 10 M, pendapatan dari Ikatan Kerjasama (IKS) yang mencapai Rp 3,9 M dan pendpaatan Rawat Inap Rp 3,4 M.

Laporan keuangan RSUD M Yunus Bengkulu tahun 2022 belum menggambarkan adanya inovasi tata kelola hari keuangan. Mayoritas pendapatan masih berpangku pada kegiatan reguler yang selama ini menjadi sumber pendapatan RSUD M Yunus seperti tahun-tahun sebelumnya.

Dirut RSUD M Yunus Bengkulu, dr. Anjari Wahyu Wardhani pada saat proses pelantikan April 2022 lalu menyampaikan, tata kelolah keuangan RSUD M Yunus dengan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) akan lebih baik. Ia memproyeksikan RSUD M Yunus biasa mandiri secara keuangan.

“Memang kita harus banyak melakukan perubahan insyaallah kita sama-sama bersinergi melakukan perbaikan. Semoga rumah sakit M. Yunus ke depan menjadi lebih baik dan menjadi pilihan masyarakat Provinsi Bengkulu,” ujarnya.

Kondisi laporan keuangan ini dikomentari aktivis Anti-Corruption Commission (ACC) Provinsi Bengkulu, Koordinator ACC Bengkulu, Kelvin Aldo menyebut, kondisi laporan keuangan RSUD M Yunus akan menggambarakan sisi pelayanan kepada masyarakat.

“Ekspektasi publik sangat tinggi dengan hadirnya direktur baru dari kalangan profesional tapi kalau gambaran keuangannya seperti itu tentu tidak ada bedanya dengan kondisi sebelumnya. Sektor pelayanan adalah harapan tertinggi masyarakat dan itu harus didukung dengan sumber keuangan yang mandiri, itu azas BLUD” jelas Kelvin.(Hadi/adv)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *