oleh

DPRD Minta Pemprov Bengkulu Evaluasi Dampak Pandemi

Bengkulu.seribufakta.com — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provisi Bengkulu meminta pemprov untuk segera melakukan evaluasi dampak pandemi dan kemungkinan terburuk akibat COVID-19 dalam dunia pendidikan. Apalagi hingga saat ini kasus penyebaran pandemi ini hampir memasuki tahun kedua dan diperkirakan akan terus berlanjut.

Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Zulasmi Octarina mengatakan, di mana hasil evaluasi itulah nantinya dapat menjadi dasar untuk diterapkannya atau belum kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka atau belum untuk tingkat sekolah menengah atas sederajat.

Sebab kata dia, saat ini kembali digelarnya sekolah tatap muka sudah menjadi harapan para orang tua siswa.

“Hampir dua tahun COVID-19 masih berlangsung, beberapa sekolah yang tersebar di 10 kabupaten dan kota belum juga menggelar sekolah tatap muka,” ungkap Zulasmi, Jumat (20/8/21).

Zulasmi mengungkapkan, pada prinsipnya pihaknya juga mendorong agar sekolah tatap muka dapat digelar, mengingat kebutuhan pendidikan sebagai upaya pembangunan sumber daya manusia.

“Jika pemerintah masih ragu untuk menerapkan sekolah tatap muka itu, tidak ada salahnya terlebih dahulu melakukan evaluasi perkembangan pandemi ini,” kata dia.

Organisasi perangkat daerah (OPD) teknis harus mengevaluasi bekerjasama dengan Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di masing-masing daerah.

“Evaluasi itu kita yakini bisa menjadi dasar bahwa sekolah sudah bisa menggelar belajar tatap muka atau belum,” ujar Zulasmi.

“Atau bisa juga sekolah tatap muka segera dilakukan di daerah yang sudah masuk kategori zona hijau. Dalam menentukan zona inikan butuh evaluasi,” tambahnya.

Sebelumnya, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengajak para siswa tetap semangat, tidak mengeluh dan terus berprestasi di masa pandemi COVID-19.

Rohidin mengatakan, dewan guru juga dapat memanfaatkan era digital dalam kondisi Pandemi COVID-19 ini. Agar, bermusyawarah untuk membahas materi dan teknik-teknik pembelajaran, karena di masa pandemi ini kegiatan belajar dan mengajar melalui virtual.(Adv)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *