Kaur.seribufakta.com – forum media online (FMOK) Kaur, rapat diskusi terkait minimnya biaya publikasi untuk online,Kamis 05/03/2021.
Tahun anggara 2021 merupakan tahun yang sangat sadis dan bikin resah buat semua awak media online terkait perbedaan biaya publikasi kegiatan yang dianggarkan pemerintah daerah Kabupaten Kaur.
Sebesar 300 ribu untuk media online, satu kali terbit, sedangkan media cetak sebesar 1,5 juta untuk satu kali terbit.
Padahal media online lebih cepat sajian penyebaran informasinya terkait kegiatan pemerintah.
Pertanyaanya awak media dengan perbedaan anggaran publikasi media online dan media cetak, apakah ini anggaran pemerintah pusat atau hanya dianggarkan pemerintah daerah.?
Dengan perbedaan besaran biaya publikasi media cetak dan media online nampak jelas kurangnya keberpihakan dan cendrung ada unsur kesengajaan untuk membedakan jasa publikasi antara online dan cetak.
Forum media online kaur gelar rapat diskusi ingin menindak lanjuti surat hearing yang disampaikan ke DPRD kaur beberapa waktu yang lalu tangal 01/03/2021.
Namun, sampai hari ini belum ada tindak lanjut(tanggapan) dari DPRD Kaur.
Seharusnya DPRD Kaur cepat respon dengan keresahan awak media online.
Untuk mengundang setiap OPD Kaur, terkait surat yang sudah disampaikan ketua forum media online Kaur ke DPRD dan sekretaris dalam hal ini disampai oleh Asep Rianto dan Binjayi yayan yang sudah diterima oleh staf setwan Ana Syapitri untuk mengkaji ulang perbedaan tersebut,Senin 01/03/2021.
Selama exsekutif dan legislatif, dengan kata lain pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat untuk membahas atau mengkaji ulang perbedaan yang sangat signifikan ini.
Maka ada baiknya pemerintah tidak menganggarkan sama sekali dan tidak perlu menjalin kerja sama MoU.
Dengan demikian kebebasan media online bisa menyajikan berita atau informasi, keritikan terkait kegiatan pemerintah daerah sesuai dengan undang – undang pers.(tim)
Komentar