oleh

Habitat Gajah Sumatera Makin Punah Akibat Penebangan Hutan Liar

Mukomuko.seribufakta.com – Tim Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI) beberapa waktu lalu telah menemukan habitat gajah di wilayah Hutan Produksi (HP)Air Rami,selama 3(tiga)hari.

Rombongan FKGI menemukan habitat Gajah sumatera ini semakin terdesak di kawasan hutan ini akibat dari ulah penebangan liar dan alih fungsi hutan menjadi lahan kebun sawit.

Penebangan liar ini masuk dalam kawasan Ekosistem Esensial (KEE) koridor gajah di bentang sebelat ini.

Dan tim juga menemukan belasan kubik kayu balok yang telah siap untuk di lansir/angkut namun tidak di ketahui siapa pemilik dan pelakunya dan juga terbentang di depan mata para tim ratusan hektar hutan yang sudah di tumbang/tebang dan sebagian lagi sudah di tanami sawit.

Koordinator FKGI wilayah Bengkulu Ali akbar mengatakan, hari pertama kami masuk kawasan Hutan Produksi (HP)Air rami,kami menemukan beberapa buah pondok para perambah hutan yang masih berdiri,tapi ketika kami balik pondok beratapkan plastik biru tersebut telah roboh semua dan kami temukan kotoran gajah dan bekas tapak gajah di sekitar pondok yang roboh tersebut.

Kami perkirakan ada sekitar tiga ekor gajah dan saat ini kami perkirakan masih berada di kawasan hutan produksi (HP).ujar Ali.

Saat ini sebagian kawasan telah mengantongi izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu(IUPHHK) oleh PT.Anugerah Pratama Inspirasi (API) dan berdampingan dengan area perkebunan sawit milik PT.Alno Agro Utama dan Taman wisata Alam Sebelat yang merupakan habitat kunci gajah sumatera di wilayah Bengkulu ini.

Pondok-pondok ilegal yang kami temukan di kawasan Hutan Produksi (HP)Air rami memang lumayan banyak,kami hitung kisaran jumlahnya ada 12 buah pondok dan hutan yang sudah di tebang kayunya mencapai 300 hektar.

Bila hal ini terus di biarkan maka koridor gajah di air rami akan hilang maka dari itulah kami berharap kepada pemangku kawasan harus sesegera mungkin untuk bertindak dan mengambil langkah-langkah tegas,karna kalau tidak ada tindakan yang tegas maka penebangan liar akan tetap terus terjadi setiap hari.kata Ali.

Kemudian Tim mencium dugaan adanya indikasi mafia kawasan hutan dengan beberapa aktor yang telah di petakan.Ali mengharapkan semua pemangku kebijakan di kawasan ini bisa bekerja sama untuk menyelamatkan habitat gajah Sumatera yang kini statusnya terancam punah dari kehilangan habitatnya sebab habitat yang berupa hutan kini makin rusak dan hal itu tentu saja akan mempercepat kepunahan Gajah di wilayah Bengkulu.(Bbng)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *