oleh

Helmi Hasan Paparkan Tradisi Belengguk saat Dialog Kebudayaan

Bengkulu kota.seribufakta.com – Walikota Bengkulu, Helmi Hasan dengan penuh semangat dan lantang memaparkan sebuah transformasi tradisi Belungguk menuju perilaku baru di Kota Bengkulu saat pandemi Covid- 19.

Tradisi unik ini ia paparkan saat menjadi narasumber di dialog kebudayaan bersama Bupati, Walikota penerima AK- PWI tahun 2022 yang berlangsung di RRI Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (B/2/2022).

Belungguk yang kita ketahui artinya ialah berkumpul (berkerumun). Tetapi dimasa pandemi ini tradisi berkumpul tak bisa dilakukan karena berbagai kebijakan pemerintah memaksa masyarakat tak boleh berkerumun karena untuk memutus penyebaran virus Covid-19.

Karena hal tersebut, Walikota Bengkulu harus memutar otak agar tradisi Belungguk (berkumpul) tak mati dan malah menghadirkan manfaat serta kebahagiaan untuk masyarakat dimasa pandemi.

“Di Kota Bengkulu, tradisi belungguk kita buat menjadi bermanfaat kendati masa pandemi Covid-19 belum usai. Karena visi-misi kita menghadirkan kebahagiaan, jadi waktu masyarakat stay at home, kita berkumpul bersama Forkopimda membahas apa yang bisa dilakukan untuk warga saat itu. Di sini muncullah ide untuk membagikan beras dan mie instan kepada seluruh masyarakat selama stay at home” ungkap Helmi.

Ia membeberkan, bantuan rasmie waktu itu ialah menggunakan APBD. Tujuannya ialah menghadirkan kebahagiaan di tengah masyarakat selama pemberlakuan stay at home.

“Kita menggunakan APBD untuk membelikan rasmie terenak di dunia. Semua pihak mulai dari TNI, Polri, Kejaksaan dan lainnya kita ajak bergotong royong untuk memastikan semua warga mendapatkan rasmie. Bahkan, warga papua, jawa dan provinsi lain yang tinggal di Kota Bengkulu mendapatkan juga. Karena setiap warga yang tinggal di Kota Bengkulu wajib bahagia, apalagi waktu selama stay at home 15 hari,” ucapnya.

Tak hanya sampai disitu, pandemi Covid-19 membuat ekonomi warga semakin semrawut, bahkan banyak warga yang dipecat di tempat kerjanya karena badai covid tak kunjung usai. Sedangkan di Kota Bengkulu, banyak warga yang mengeluh, apalagi suami yang memiliki istri sedang hamil. Mereka tak punya uang untuk biaya persalinan nantinya. Untungnya, Walikota Helmi sangat peka akan kondisi warganya.

Untuk mengatasi masalah itu, Helmi meluncurkan sebuah program yakni HD Bersalin, yang mana setiap warga yang tak mampu dan tak punya biaya bersalin bisa datang ke bidan-bidan terbaik di dunia yang telah disiapkan Pemkot Bengkulu untuk membantu persalinan mereka secara gratis.

“Ya, mereka tak perlu memakai uang, kita sudah siapkan bidan-bidan terbaik, kado terbaik untuk persalinan

mereka. Bahkan agar tidak terjadi keributan di antara mereka kita juga sudah sediakan nama untuk anaknya, ini pemberian langsung dari Walikota,” tutur Helmi.

Selain itu, dimasa yang sulit, Pemkot punya program unggulan yakni sedekah Rp 2 ribu. Program ini ialah menyikapi banyak warga yang membutuhkan bantuan pemerintah dengan berbagai keterbatasannya. Untuk itulah, hadirlah sedekah Rp 2 ribu ini untuk mengakomodir setiap keperluan warga.

“Kita kumpul bersama dan kita buat program sedekah Rp 2 ribu setiap harinya. Memang 2 ribu ini tak bisa untuk beli bakso, sepati dan lainnya. Tetapi apabila kita sedekah 2 ribu selama sehari dan 100 ribu orang yang berpartisipasi tentu yang terkumpul sebanyak 200 juta. Jadi, apa pu keperluan masyarakat terutama yang susah dana kita sudah tersedia” tambahnya.

Sementara di sektor pelayanan publik, Helmi memiliki treatmen sendiri dalam mengupayakan pelayanan tetap berjalan baik meski pandemi.

“Di Dukcapil kita punya program Sistem Layanan Administrasi Warga Elektronik (SLAWE), jadi masyarakat yang mau mengurus adminduk tak perlu lagi ke kantors karena bisa dari rumah dan melalui aplikasi tersebut” jelasnya.

Yang lebih uniknya, di OPD yang berbasis pelayanan publik, Helmi memberlakukan program mitigasi langit. Hal ini untuk menyikapi musibah yang silih berganti, seperti pandemi, perubahan iklim dan lainnya.

“Mitigasi langit kita ialah tolonglah yang di bumi maka yang di langit menolongmu. Sayangilah yang di bumi maka yang di langit akan menyayangimu. Jadi, di setiap tempat pelayanan publik di Kota Bengkulu kita sediakan nasi bungkus setiap harinya. Warga yang datang pertama kali ditanya bukan keperluannya tetapi sudah makan atau belum. Hal-hal seperti inilah yang membuat tradisi belungguk bermanfaat di masa pandemi, karena arti kebudayaan buat kita ialah kebahagiaan,” tutupnya.

Di waktu bersamaan, Anggota DPRD Kota Bengkulu dan juga Ketua fraksi PAN Kusmito Gunawan memuji paparan yang dilakukan Walikota Bengkulu Helmi Hasan terkait kebudayaan Belungguk dimasa pandemi.

“Masya Allah pak Wali, itu kemampuan sempurna ketika pak Wali memadukan konsep kebudayaan yang tetap hidup di masyarakat dengan covid-19. Jadi, secara mengalir program- strategi menghadapi pandemi program pak wali tersampaikan dengan jelas, seperti rasmie, HD bersalin, sedekah 2000, sedekah nasi bungkus, dan menubuhkan rasa gotong royong. Luar biasa, sukses terus pak Wali,” ungkap Kusmito.(**) 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *