Mukomuko.seribufakta.com – Hingga saat ini harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko terus mengalami penurunan setelah sebelumnya harga sawit didaerah ini menyentuh angka diatas Rp 2.000 per kilogramnya. Kurang lebih 3 minggu ini penurunan harga sawit sangat signifikan dan saat ini harga kelapa sawit di pabrik CPO di Mukomuko di angka Rp 1.600 per Kg nya.
Masyarakat Kabupaten Mukomuko khususnya para petani sawit berharap agar harga sawit kembali naik.
“Kita berharap agar harga sawit tetap stabil dan tidak ada penurunan harga lagi,”harap salah satu petani sawit Desa Rawa Mulya, Nur ketika dikonfirmasi.
Menurutnya, untuk saat ini harga sawit di Kabupaten Mukomuko ditingkat petani mencapai Rp 1.500 per Kilo gramnya. Padahal sebelumnya Rp 1.800 per Kg.
“Kalau untuk harga ditingkat petani saat ini harganya Rp 1.500 per Kgnya dan ada yang lebih tergantung pengepul/toke sawit karena setiap toke membeli harga sawit berbeda tapi mayoritas saat ini Rp 1.500 per Kg . Dan kita berharap agar harga ini bisa kembali naik,”harapnya.
Hal yang sama disampaikan Robin petani sawit dari Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang. Ia berharap agar harga sawit tetap stabil kendati saat ini sudah mendekati hari raya Idul Adha. Karena saat ini harga pupuk terus mengalami kenaikan.
“Ya kita berharap harga sawit tetap stabil dan terus naik karena kita tahu saat ini harga pupuk terus mengalami kenaikan yang sighnifikan,”ucapnya.
Sebelumnya Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Nasuhanto mengatakan bahwa penurunan harga sawit yang terjadi di Kabupaten Mukomuko saat ini bukan karena banyaknya antrian kendaraan sawit di pabrik.Namun karena adanya pengaruh penurunan harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dunia. Dan saat ini harga tandan buah segar kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko berkisar Rp. 1600 dan Rp. 1700 per kilogramnya.
“Ya beberapa minggu ini penurunan harga sawit didaerah kita ini cukup signifikan. Namun penurunan harga ini karena pengaruh harga sawit dunia yang masih turun. Penurunan harga sawit ini tidak hanya terjadi di Mukomuko saja namun daerah lain juga,”ungkapnya.(rilis)
Komentar