oleh

PAUD Mukomuko Pecahkan Rekor Dunia

Mukomuko.seribufakta.com – Sebanyak 3.971 Anak PAUD mengenakan baju etnik/batik, Kabupaten Mukomuko sukses pecahkan “Rekor Dunia”.

Dikejutkan dengan suasana yang menegangkan, sontak keheningan berubah kegembiraan dan rasa haru saat Senior Manager MURI, Triyono mengumumkan hasil Pencatatan Rekor MURI mengenakan baju etnik/batik Mukomuko oleh anak usia dini terbanyak yang bertempat di gedung Media Center Dinas Kominfo Kabupaten Mukomuko, Rabu (23/2/2022).

“Mohon maaf, Pak Bupati. Awalnya pencatatan Rekor MURI mengenakan baju etnik/batik Mukomuko oleh anak usia dini ini diusulkan untuk rekor Indonesia. Mohon maaf, kami tidak bisa mencatatnya sebagai rekor Indonesia, Pak. Tapi kami catat sebagai rekor dunia.

Selamat kepada Pemkab Mukomuko,” ucap Triyono memberi kejutan. Pengumuman itu langsung disambut tepuk tangan dan rasa bahagia oleh Bupati dan semua orang yang ada dalam ruangan Medcen Kominfo.

Dalam rangka memeriahkan HUT ke-19 Kabupaten Mukomuko tahun 2022, Pemkab Mukomuko mengadakan Pencatatan Rekor MURI Mengenakan Baju Etnik/Baju Batik oleh Anak Usia Dini Terbanyak.

“Ini inspirasi bagi semua. Pelajaran dari Bupati Mukomuko, pandemi covid tidak menghalangi Pemkab Mukomuko untuk berkarya. Semoga melalui kegiatan ini, batik Mukomuko semakin dikenal ditingkat nasional dan dunia,”jelas Triyono.

Kegiatan tersebut berjalan sukses. Mengenakan baju etnik/baju Batik Mukomuko tercatat sebagi rekor dunia dengan jumlah peserta 3.971 anak PAUD dari 15 kecamatan se-Kabupaten Mukomuko.

Data terhimpun, ribuan anak yang telah menorehkan prestasi tingkat dunia itu masing-masing dari 15 Kecamatan yaitu Kecamatan Kota Mukomuko sebanyak 351 anak, RA Kemenag 90 anak, Lubuk Pinang 301 anak, XIV Koto 391 anak, V Koto 221 anak, Air Manjuto 233 anak,Teras Terunjam 265 anak, Selagan Raya 270 anak, Air Dikit 235 anak, Penarik 200 anak, Teramang Jaya 329 anak, Pondok Suguh 242 anak, Sungai Rumbai 266 anak, Ipuh 210 anak, Air Rami 279 anak, dan Malin Deman 88 anak.

Karena dalam suasana pandemi Covid-19, rekor MURI ini dilaksanakan secara virtual dari 14 kecamatan dan satu titik utama khusus Kecamatan Kota Mukomuko di laksanakan di Lapangan Kantor Bupati Mukomuko.

Disisi lain, Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE., MM., Ak., CA., CPA menuturkan, tujuan dari kegiatan ini untuk menanamkan rasa cinta terhadap batik khas Mukomuko kepada anak usia dini, mempromosikan batik Mukomuko ditengah masyarakat daerah, provinsi, nasional, dan dunia.

“Kami Bangga, awalnya rekor ini kita usulkan dicatat rekor nasional, namun hasilnya MURI mencatatnya sebagai rekor dunia. Kita bangga dengan hasil ini. Saya ucapkan Terimakasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras mensukseskan kegiatan ini, terutama anak-anak PAUD yang telah menjadi peserta. Yang kita capai ini adalah keberhasilan bersama,” demikian Bupati. (bbng)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *