oleh

Varian Delta Terdeteksi, Kota Bengkulu Berpotensi Naik Status PPKM

Bengkulu.seribufakta.com – Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan untuk capaian vaksinasi untuk kelompok pertama (pelayan publik dan tenaga kesehatan) cukup tinggi. Namun, pada kelompok lansia dan masyarakat umum capaiannya masih rendah sekitar 14,42 persen vaksin dosis pertama.

“Berkat dukungan penuh dan gerakan cukup masif dari TNI POLRI ternyata animo masyarakat cukup tinggi melebihi target dan hal ini akan terus dilakukan secara gencar melibatkan seluruh pihak,” ujar Gubernur.

Kemudian, ditemukannya Varian Delta di kota Bengkulu yang saat ini ada 3 kasus akan diawasi secara ketat, dan kondisi pasien saat ini sudah dalam posisi perawatan.

“Sebetulnya dari segi penanganan tidak ada yang berbeda, namun dari beredarnya informasi yang berkembang menyebabkan ketakutan berlebihan di masyarakat. Jika penyebarannya dapat dilokalisir dengan baik tentu penanganannya akan mudah,” terang Rohidin.

Kemudian untuk ketersediaan tabung oksigen, Gubernur memaparkan masih mencukupi hingga saat ini, namun juga diupayakan untuk bertambah.

“Beberapa penyalur sudah menyanggupi, untuk menambah pasokan oksigen. Dan posisi saat ini ketersediaannya masih mencukupi,” jelas Gubernur.

Sementara, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menyebutkan kabupaten/kota dengan situasi pandemi level 3 dan 4, serta terdeteksi varian Delta membutuhkan respon yang lebih ketat dan perlu dilakukan penurunan mobilitas penduduk guna mengendalikan lonjakan kasus.

“Bagi daerah yang masuk pada assesmen level 3 dan 4, apalagi di wilayahnya telah terdeteksi varian delta. Perlu dipertimbangkan untuk peningkatan level menjadi PPKM Darurat (salah satunya kota Bengkulu),” terangnya.

Lanjut Wamen, testing dan tracing harus terus ditingkatkan dan dilaporkan untuk penemuan kasus dan tindak lanjut sehingga dapat menurunkan positive rate. Kemudian, seluruh rumah sakit diharapkan mengisi laporan harian oksigen agar kebutuhannya terdata.

“Diimbau setiap wilayah tetap melakukan testing dan treacing kasus, dan tes diprioritaskan bagi suspek (orang bergejala), maupun kontak erat. Dan laporan harian oksigen perlu terus diupdate, agar Kemenkes dapat mendata dan menyalurkan bantuan sesuai kebutuhan daerah,” katanya mengakhiri.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *