Bengkulu kota.seribufakta.com – Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi dibuat bangga saat mendatangi SMP Islam Al Hasanah (Yayasan Al Hasanah) ketika acara khataman dan imtihan ke-4. Kehadiran Dedy disambut lantunan ayat-ayat Al Quran dari anak-anak TPQ SMP Al Hasanah.
“Yayasan Al-Hasanah ini selaras dengan visi-misi Pemerintah Kota Bengkulu, yakni mewujudkan kota yang religius dan bahagia. Hari ini kita menyaksikan bagaimana suasana religius anak-anak kita ini, insya allah semuanya yang ada disini menjadi hafiz-hafizah, penghafal Al quran,” ucap Dedy dihadapan para siswa-siswi dan wali murid, Jumat (25/3/2022).
Ia spontan juga memuji penampilan dari para anak TPQ yang tampil bak raja dan bidadari.
“Kita juga melihat yang perempuan tadi memakai mahkota. Ini baru mahkota dunia aja betapa cantiknya, apalagi nanti mahkota di surga nanti, tentu akan lebih bercahaya,” tambahnya.
Dipengujung acara, Dedy kembali menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada yayasan Al Hasanah yang telah mendidik siswa-siswi dengan begitu baik, dan berlandaskan ajaran agama islam.
“Maka dari itu, saya berterima kasih kepada yayasan Al Hasanah, pada semua dewan guru yang sudah mengajarkan anak anak ini, dan kami betul-betul begitu bangga,” ujarnya.
Dedy pun menutup sambutannya dengan memberikan sebuah pantun yang bertajuk sebuah doa.
“Pergi haji ke kota mekkah
Tempat kelahirannya rasulullah
Tadi kita lihat anak-anak kita yang hafiz-hafizah
Insya allah ini anak-anak akan memberi berkah,” tutupnya.
Sebagai informasi, program khataman dan imtihan adalah bentuk tanggung jawab lembaga atas pelaksanaan kegiatan pembelajaran Al Qur’an dengan metode qiroati.
Pada kesempatan ini, para santri peserta kegiatan ini mengkhatamkan atau menuntaskan pembelajaran Al Qur’an dan memperlihatkan kepiawaiannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari wali santri dan undangan seputar materi pembelajaran Al Qur’an dengan metode qiraati, diantaranya tartil (kelancaran), fashohah (kefasihan), gharib (cara membaca ayat-ayat tertentu dalam Al Qur’an yang mempunyai hukum bacaan secara khusus) , tajwid (hukum bacaan dalam Al Qur’an) serta hafalan doa-doa.
Yang uniknya disini, para santri TPQ Al Hasanah mempunyai cita-cita yang beragam, seperti polisi, dokter, guru dan lainnya. Tapi mereka tak lupa untuk menjadi penghafal al-quran sebagai pedoman hidupnya.
Ketua Panitia Khataman dan Imtihan ke-4 SMP Islam Al Hasanah Zulfikar mengatakan, kegiatan ini merupakan proses anak-anak dalam membaca al-quran dengan fasih dan baik.
“Impian qiroati itu merupakan salah satu proses anak baru bisa membaca Al-quran. Disini anak-anak belajar hukum-hukum tajwid dan selanjutnya anak-anak itu juga diajarkan dengan bahasa qorib, itu kata-kata yang lain di dalam al-quran tulisannya berbeda dengan ucapannya. Nah anak-anak ini sewaktu dia khatam al-quran dia sudah memahami hukum di dalam al-quran seluruhnya, itulah yang dinamakan imtihan qiroati,” ujar Zulfikar.
Jelas Zulfikar, para peserta imtihan qiroati terdiri dari kelas 7 hingga kelas 9.
“Kalau kelas 7 berjumlah 4 orang, kelas 8 berjumlah 2 orang dan kelas 9 itu ada 6 orang, jadi semuanya ada 12 orang. Harapan kita disini untuk anak-anak yang khatam al-quran mereka melanjutkan lagi dengan mengikuti suatu program untuk tahfidz al quran,” tambahnya.
Kegiatan ini juga dihadiri Lurah Pagar Dewa, para dewan guru dan pengurus Yayasan Al Hasanah serta wali murid peserta TPQ.(Adv)
Komentar